Hari ini ini aku sudah mempersiapkan diri untuk berangkat ke rumah keluarga Ify. Aku yakin kalau sebuah niat baik akan segera terlaksana kan. karena aku hanya ingin dia yang menjadi calon ibu untuk anak-anakku nanti, ucapku dalam hati terdalam.
persiapan itu sudah hampir lima puluh persen dari total yang aku bayangkan. apapun keputusan dia aku akan menerimanya walaupun ada penolakan yang terjadi.
aku mulai memainkan violinku dengan beberapa alunan musik yang aku tahu. aku sudah biasa hidup dalam sebuah kesendirian namun apalah daya aku sebagai manusia yang terkadang membutuhkan seseorang untuk saling mendengar maupun bicara denganku.