"He hehe.. kenapa ya! mungkin karena Pak Simon Clark benci padamu."
"Wah... aku suka sekali, jika itu benaran!" balas Louisen yang bertepuk tangan meriah. ketika berjalan di lorong rumah sakit.
tanpa mereka ketahui, Simon Clark sudah mendengar semuanya. percakapan kedua mahasiswinya yang benar-benar membuat hatinya penuh banyak rasa.
"Ini rumah sakit, di larang berisik dan ribut?" tegur Simon Clark dari belakang.
wajah keduanya memucat, sama-sama melihat ke arah belakang. untuk memastikan mereka tidak salah mendengar suara yang mirip dosen mereka di kampus.
"Pak Simon Clark?" pekik keduanya bersamaan.
"Kalian ngapain di sini? mau cari saya, karena kagen dan rindu. atau untuk mengemis nilai?" tanya Simon Clark dengan sederetan pertanyaan dan tidak lupa menaikkan kacamata beningnya di pangkal hidung.
"Ieeehhh narsis banget sih? siapa juga rindu, kagen atau mengemis nilai denganmu?" protes Clara dengan lantang.
