"Zayyan lo apa-apaan sih! Ngapain pakek pegang-pegang tangan gue segala." Pekik Raden waktu Zayyan tiba-tiba megang tangannya, "Heh! Lo mau ngapain?!" sentak Raden waktu Zayyan mau nempelin tangannya di dada cowok itu, "Lo bisa ngerasain sendiri kan mas gimana jantung gue berdegup dengan kencangnya waktu elo bilang kalau Sekar suka sama gue, duhhh rasanya bahagiaaa banget. Nggak pernah gue ngerasain sebahagia ini selain gue yang bahagia waktu di kasih hadis sepeda sama ayah di hari ulang tahun gue yang ke 5 tahun. Mas, kayaknya gue mau terbang deh jangan lupa pegangin gue."
Raden langsung lepasin tangannya dari dada calon adek iparnya itu, "Lo apa-apaan sih pakek pegang-pegang segala, gue masih normal kalik-"
"Ya lo pikir gue nggak normal gitu? Gilakkk!" Sentak Zayyan, "Ya kalau gue nggak normal gue nggak akan mungkin deg-degan waktu elo bilang ada cewek yang suka sama gue."
Raden ngangkat bahunya, "Terus tadi itu maksudnya apa pegang-pegang tangan gue?"