"Yaudah pindah sana ngapain masih disini."
"Dih emangnya elo siapa berani ngusir kita, tuan rumah juga bukan." Balas Lidya lagi.
"Liat aja suatu saat nanti gue bakal jadi tuan rumah di sini." Ucap Raden dalam hatinya.
Raden bergumam dan beristighfar di dalam hati, minta maaf sama gusti Allah biar dia nggak dosa karna udah ngeladenin omongan bocil-bocil SMEA itu.
"Gue emang bukan tuan rumah disini, tapi disini gue juga tamu jadi bisa dong jangan berisik buat kenyamanan kita bersama. Lagian di negara kita ini setiap masyarakat dibebaskan untuk berpendapat. Nggak salah dong kalau gue keberatan sama obrolan kalian, bukannya gue nggak suka karna ada yang ngomongin Zayyan. Tapi bisa enggak sih pelan-pelan aja jangan sampai gue denger, gue juga punya kuping kali. Liat hp aja nggak konsen gara-gara kalian."