"Terus apa, elo takut Zayyan nolak elo. Itu nggak akan mungkin karena gue pribadi sangat yakin kalau Zayyan itu juga suka sama elo. Jangan pesimis gini dong ah gue nggak suka jadinya."
Sekar ngegeleng, "Bukan itu yang gue takutin, kalau Zayyan emang nggak suka sama gue yaudah gue nggak akan maksa kok. Tapi yang gue takutin, gimana kalau misalnya Zayyan ternyata juga suka sama gue-"
"Bukannya elo seneng kalau Zayyan ternyata juga suka sama elo."
"Tante Iren nggak ngijinin anak-anaknya buat pacaran, Lidya!"
"Apa??"
Sekar nahan diri buat nggak nangis, "Zayyan nggak dibolehin buat pacaran sama ayah bundanya, Lidya. Gue harus apa? Setelah gue tanya sama hati gue dan gue juga sama kayak lo, gue juga berpikiran Zayyan suka sama gue. Tapi Zayyan nggak boleh pacaran sama orang tuanya." Ucap Sekar sekali lagi.
Lidya ngerutin keningnya halus, "Darimana elo tau kalau Zayyan nggak diijinin buat pacaran sama ayah bundanya?"