"Haidar! Raina!" Mereka menoleh ke arah sumber suara, disana ada Raden sama Carissa yang berjalan cepat ke arah Haidar dan Raina.
"Gamma..."
"Ada apa sama Gamma?" tanya Raina dengan cepat.
"Gamma meninggal."
"APA?!!!."
Grep
Haidar langsung mencengkram kaos Raden, "Elo kalau ngomong yang bener anjim! Gamma enggak mungkin meninggal!"
Sama halnya dengan Haidar yang enggak percaya sama apa yang dibilang sama Raden, Raina sekarang udah nangis dengan tubuhnya yang udah di rengkuh sama Carissa.
"Haidar, gue enggak mungkin bercanda soal ginian. Dokter yang tadi meriksa Gamma bilang kalau Gamma udah enggak ada." Lirih Raden, kedua mata cowok itu panas tapi dia enggak mau nangis sekarang.
Kalau semua orang disini nangis karna kepergian Gamma maka Raden harus jadi satu-satunya orang yang kuat buat nguatin mereka semua yang baru aja kehilangan Gamma.
Cengkraman di kaos Raden terlepas bersamaan dengan Haidar yang berteriak lantang.