"Rain!"
Raina enggak peduli sama Haidar yang panggil nama dia dari tadi, sekarang Raina hanya fokus sama jalanan yang ada di depannya.
Dia harus cepet-cepet pergi dari rumah sakit, Raina merasa sakit hati sama omongan papanya Gamma yang selalu menyudutkannya.
"Kamu tau, jika bukan gara-gara kamu anak saya enggak mungkin mengalami hal seperti ini. Demi cintanya ke kamu dia bahkan rela meninggalkan Tuhannya dan di musuhi keluarga besarnya termasuk saya. Saya sendiri sebagai papanya merasa sudah di kalahkan sama kamu, apalagi Tuhan."
"Gimana marahnya Tuhan jika tau ternyata perempuan yang cintanya diperjuangin sama anak saya justru menikah dengan lelaki lain."
"Saya pernah bilang ke Gamma kalau kamu itu perempuan yang enggak pantas untuk diperjuangkan, karna apa kamu sudah memiliki lelaki lain di hati kamu meskipun pada saat itu lelaki itu pergi meninggalkan mu tanpa kabar."