Klap
Raina menutup pintu ruangan ICU tempat dimana Gamma di rawat disana, doi menutup mulutnya dengan tangan mencoba buat menahan air matanya, Raina kasian melihat Gamma yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan dikelilingi banyak selang di seluruh tubuhnya termasuk pada hidung Gamma.
Lelaki itu bahkan harus menggunakan alat bantu pernapasan agar dia bisa menghirup udara dari luar.
Perlahan namun pasti Raina mulai mendekat ke arah Gamma, doi menarik kursi disamping ranjang dimana tubuh Gamma terbaring lemah disana.
"G-gamma, kenapa kamu bisa kayak gini." Air mata Raina mengalir deras di pipi, "Semua yang dibilang sama papa kamu bener Gamma kalau aku yang menyebabkan kamu seperti ini hiksss..."
Raina menundukkan kepalanya dan menangis disana, "Maafin aku Gamma, karna aku udah buat kamu kayak gini kalau aku enggak nolak perasaan kamu pasti enggak akan kayak begini. Aku minta maaf."