Gamma langsung mencium punggung tangan ayahnya Raden, "Terimakasih karna selama tiga bulan ini ustadz selalu membimbing dan mengajari saya dalam belajar tentang agama Islam. Sampai pada akhirnya saya bisa masuk Islam dengan bantuan ustadz."
"Maaf jika selama tiga bulan ini saya sering menyusahkan ustadz."
"Tidak Nak Gamma, justru menurut saya kamu sangat cepat dalam mempelajari sesuatu. Kamu bahkan tau banyak tentang Islam, saya pribadi senang jika Nak Gamma sangat mencintai Allah SWT." Ayahnya Raden itu mengusap pundak Gamma, "Berhubung nak Gamma sudah masuk Islam jadi harus belajar lebih banyak lagi, saya akan dengan senang hati membimbing dan mengajarkannya untuk nak Gamma."
Gamma tersenyum senang mendengar penuturan ayah dari sahabatnya itu, "Sekali terimakasih, ustadz."
Gamma kini beralih pada kedua orang tuanya yang duduk disebelah kanannya.
Papanya terlihat biasa saja tetapi Gamma melihat kedua mata ibunya itu berkaca-kaca.