"Mbak. Mas Gamma pernah ngungkapin perasaannya ke mbak nggak?" Raina menatap wajah adeknya sebelum mengangguk, "Pernah?"
"Iya pernah."
"Terus mbak jawab apa?"
"Ya mbak tolak, Zayyan."
"Begitu mas Gamma ngungkapin perasaannya mbak langsung tolak dia gitu aja?" Raina ngangguk lagi, "Mbak kenapa jahat banget deh." Ujar Zayyan, "Harusnya tuh mbak enggak langsung nolak mas Gamma-"
"Kamu tau hatinya mbak masih buat mas Naufal, kalaupun mbak udah berhasil lupain mas Naufal dan berhasil suka sama mas Gamma tetep aja hubungan kita enggak akan berakhir bahagia Zayyan, mbak sama mas Gamma enggak bisa bersatu karna takdir yang membedakan kami."
"Tapi mas Gamma sekarang lagi perjuangin cintanya, Mbak. Mbak malah udah terima lamarannya mas Naufal."
"Perjuangin cinta mbak gimana, kamu kalau ngomong yang jelas Zayyan."
"Waktu mbak nyuruh mas Gamma ngejauh, emangnya mas Gamma enggak bilang sesuatu gitu ke mbak?"