"Zayyan enggak ngerti ya sebenernya apa sih yang buat mbak itu tiba-tiba bahas soal mas Naufal. Ada apa sama dia mbak, jangan-jangan tadi mbak nangis gara-gara mas Naufal ya?"
Raina menggigit bibir bawahnya mencoba menahan isakan tangisnya, "Iya..."
"Kenapa mbak bisa nangis gara-gara dia, bukannya mas Naufal lagi enggak ada disini. Lagian mas Naufal kan enggak pernah hubungin mbak, kenapa mbak tiba-tiba nangis karna mas Naufal."
"Mbak tadi ketemu kak Naufal di dalem, Zayyan."
"Hah?"
"Kak Naufal ada di dalem supermarket ini, mbak tadi sempet ketemu sama dia."
Zayyan menggeleng, "Enggak mungkin mbak, bukannya mas Naufal ada di Semarang dan enggak mungkin dong kalau tiba-tiba dia ada disini. Emang kapan baliknya?"
Raina menggeleng, "Mbak juga enggak tau Zayyan, mbak sendiri juga kaget waktu tadi ngelihat kak Naufal ada di dalem."
"Jadi mbak nangis gara-gara ketemu sama mas Naufal."
"Iya."