"Pokonya harus mau, kalau enggak mau nanti aku marah dan nggak mau ngomong sama kamu selama satu minggu."
"Rain tapi-"
"WOYYY KALAU NGOBROL JANGAN DI LUAR PAGER KENAPA SIH, NGALANGIN JALAN!"
TIIIIIIIIIIIIN
"MINGGIR!!!"
Raina langsung menutup kedua telingannya begitu Zayyan membunyikan klakson motor bundanya.
Adeknya itu udah siap buat berangkat ke rumahnya Raden (?)
Tadi sih Raina taunya kalau bundanya suruh Zayyan buat ke rumah Raden, tapi kan Raina enggak tau kalau bundanya nyuruh Zayyan buat kemana gitu selain ke rumahnya Raden.
Bruuuuummmm
TIIIIIIIIIIN
"Ihhh Zayyan, kamu sengaja bikin telinga mbak budek ya?!"
Zayyan menatap Raina dengan wajah datarnya sembari melirik Gamma, "Ngapain tuh cowok masih disini, atau jangan-jangan udah enggak inget jalan pulang."
Brakkkk
Zayyan tersentak waktu Raina mukul sepeda bundanya, "Mbak jangan pukul-pukul kayak gitu nanti kalau motornya bunda rusak aku yang disalahin."
"Siapa suruh kamu ngelamun."
"Dih siapa yang ngelamun."