"Bunda mau pulang sekarang?" tanya Haidar.
"Ya iyalah orang Rainanya juga udah pergi ke kampus masa kita mau disini terus, udah kayak enggak punya rumah aja."
"Enggak mau ketemu sama tante Iren dulu gitu, temu kangen?"
"Dia pasti lagi sibuk di dapur, emangnya kamu enggak nyium bau masakan dari tadi?" Haidar mengangguk lalu mengelus perutnya, "Itu artinya bundanya Raina lagi masak. Yaudah ayok pulang, kita kesininya nanti aja."
Agnes udah jalan duluan aja ninggalin Haidar yang masih mengelus perutnya, "Heeeehhh ayok, kenapa malah diem aja disana. Ketemu bundanya Raina nanti aja kalau kita udah istirahat, sekarang kita istirahat nanti baru kesini lagi." Ajaknya.
Agens tiba-tiba merasa aneh karena Haidar diem dengan tangan kanannya yang senantiasa mengelus perutnya.
"Bunda, Haidar laper."
"Jadi kamu nyuruh bunda masak? Cowok itu diem, "Haidar jawab, sekarang ini kamu laper?"
"Iya bun, kan tadi aku udah bilang. L A P E R."
"Terus kamu nyuruh bunda buat masak gitu?"