"Kamu kenal Andi nggak, temen aku yang dulu pernah kamu marahin karna ngajak aku pergi tanpa ijin ke bunda?"
"Ohh yang kerjaannya cuman nongkrong-nongkrong itu kan?"
Raina menganggukkan kepalanya terus mengangkat kedua bahunya, "Mungkin iya, kamu masih inget sama dia?"
"Iya masih inget, kenapa?"
"Abis kamu marahin itu dia enggak pernah lagi ngajak aku ngomong, kayak ngejauh gitu lah dan aku beruntung banget karna kamu udah bikin dia ngejauhin aku dengan sendirinya kalau sampai aku masih deket sama dia mungkin sekarang aku nggak bisa kayak gini." Raina mengusap pipi sebelah kananya, "Makasih karna kamu udah jauhin aku dari cowok yang enggak bener kayak Andi, coba aja waktu itu enggak ada kamu yang marahin kita abis-abisan mungkin sekarang nasib aku enggak seberuntung ini."
"Emangnya kenapa sama Andi Rain, dan apa yang ngebuat kamu beruntung jauh dari dia."
