"Gamma, kok diem aja disitu sini-sini kita ngobrol. Atau kamu mau ikut Zayyan aja, dia kayaknya tadi lagi ngobrol sama Raden."
Gamma yang ngerasa kurang pede pakek kaos ayahnya Raina, dia jalan sambil nundukkin kepalanya, "Iya tante, Gamma mau nyusul Zayyan sama Raden aja ya. Nggak enak kalau Gamma gabung disini nanti jadinya malah ganggu."
"Enggak ganggu kok." Sela Iren, "Udah ngobrol disini aja sama kita-kita didepan berisik tauk."
"Bunda nih apa-apaan sih, Gamma pasti nggak nyaman kalau mau ngobrol disini. Kita kan disini cewek-cewek semua."
Gamma menghela napasnya lega karna Raina peka sama penolakan dia yang tadinya mau diajak ngobrol sama bundanya Raina.
"Ohh yaudah kalau gitu, kamu kedepan aja. Sekali lagi maaf ya Gamma, gara-gara tante nih kamu jadi kena jebakan temen-temennya Zayyan tadi."
Denger bundanya Zayyan yang minta maaf ngebuat Sekar langsung nggak enak, karena mau bagaimanapun Gamma jadi kayak gini karna ulah dia sama temen-temennya.