"Tadi kan elo bilang kalau sifat riya itu memperlihatkan diri kepada orang lain agar keberadaannya baik ucapan, tulisan, sikap, maupun amal perbuatannya diketahui. Lo tadi juga nambahin kalau sifat riya itu juga bisa diartikan sebagai sikap ingin dipuji atau disanjung orang lain atas perbuatan yang telah dilakukan."
"Terus pertanyaan lo apa."
"Emangnya gue punya itu semua ya sampai elo bilang kalau gue ini punya sifat riya?"
"Ya kalau elo nggak punya sifat yang kayak gitu, gue nggak bakalan bilang kalau elo riya kali. Gimana sih lo." Sungut Haidar.
"Yaudah kalau gitu elo jelasin sifat gue yang mana yang ngebuat elo mikir kalau gue riya." Titah Cashel pada Haidar, "Kalau alesan lo nggak masuk akal gue bakalan tuntut elo atas pencemaran nama baik. Gimana, berani enggak?"
Haidar langsung memegangi dadanya, "Astaghfirullahalazim, Shel. Elo tega penjarain temen lo sendiri karna masalah beginian."