Setelah itu Hana pergi dari taman tersebut, meninggalkan Leon dan Yusa yang masih berada di sana. Melihat Hana yang pergi, Leon pun mengejarnya.
***
Tampak Hana sedang bersama Renata. Mereka berjalan berdua menuju lapangan sekolah yang ada diatas.
"Oh jadi begitu ya, Hana? haduhhh kamu ini. Kemarin pipi mu yang di plester, sekarang tanganmu di perban! besok apalagi coba," ucap Renata seraya geleng-geleng kepala. Mendengar hal tersebut, Hana pun tertawa setelah itu menjawabnya.
"Ya kan kamu tahu sendiri, apa yang aku lakukan setiap malam. Ya inilah resikonya dari yang kulakukan," ujar Hana.
Ketika Hana mau mengambil ponsel di saku roknya, tiba-tiba...
"Ah, maafkan saya," salah seorang gadis SMA menabrak Hana. Kemudian iapun meminta maaf seraya menundukkan tubuhnya..
"Iya, tidak apa-apa," jawab Hana dengan wajah datarnya.
Tak lama setelah itu, muncul tiga gadis SMA lainnya yang berpakaian ketat serta memakai makeup yang cukup tebal.
"Woy budak! sini Lo, berani-beraninya Lo kabur setelah ngancurin lipstik gw!" ketus salah satu dari tiga orang tersebut. Kita panggil saja Yeji.
Gadis SMA yang memiliki nama Mia itupun bersembunyi dibelakang nya Hana seraya membisikkan kata-kata...
"Tolong aku, Kak," bisik Mia. Mendengar hal tersebut membuat Hana yakin bahwa Mia diperbudak oleh mereka dan kemungkinan dia juga dibully.
"Eh kok Lo malah sembunyi dibelakang kakak kelas?! cepat sini Lo!" Yeji menarik tangan Mia akan tetapi...
"Jangan sentuh adikku!" Hana bertindak. Ia memegang tangan Yeji dan menggenggamnya dengan kencang hingga tulang tangan Yeji retak.
Ketika tulang tangannya tersebut diretakkan oleh Hana, Yeji menarik tangannya dan berteriak kesaktian bahkan sampai menangis.
Melihat hal tersebut, kedua teman Yeji merasa ketakutan. Mereka pun kabur meninggalkan Yeji yang kini berteriak-teriak kesakitan.
Tetapi ketika mereka mau kabur, datang Leon yang menghalangi mereka.
"Mau kabur kemana? kenapa kalian tidak mau membantu sahabat mu itu?" ucap Leon seraya berjalan mendekati mereka. Dan kedua sahabatnya Yeji itupun berjalan mundur melihat Leon yang tak berhenti berjalan mendekatinya.
Hingga ketika mereka melihat kebelakang, tampak Hana langsung menonjok wajah mereka. Padahal hanya sekali tonjokan tetapi itu sudah membuat mereka pingsan.
Mia yang berada disampingnya Renata tersebut pun memberanikan diri mendekati Hana yang baru saja menghajar teman-teman laknatnya tersebut.
Kemudian, Mia memeluk erat Hana yang membuat Hana agak terkejut juga melihatnya.
"Makasih banyak, Kak karena kakak mau menolongku dari mereka. Aku akan lakukan apapun yang kakak minta sebagai balas budi ku," ujar Mia. Leon menoleh kearah Hana, ia begitu penasaran apa yang akan dikatakan oleh Hana.
Hana pun mengelus-elus rambut Mia setelah itu menjawabnya...
"Tidak ada yang namanya balas budi! aku melakukan hal ini dengan ikhlas. Lagipula, aku juga membenci para pembully seperti mereka bertiga. Tetapi kalau kamu memaksa untuk melakukan balas budi, hmm anggap aku sebagai kakakmu," ujar Hana seraya berjalan menuju Renata yang telah menunggunya.
"Menganggap kamu sebagai kakak?" tanya Mia. Hana mengangguk pelan.
"Ya lagipula kamu ini kan adik kelasku, jadi anggap saja aku juga kakak kandung mu. Jadi kalau ada bantuan, temui saja aku," jawab Hana. Kemudian Hana merangkul Renata dan pergi dari sana.
Leon pun berjalan melewati Mia yang kini sedang menatap Hana yang pergi. Ketika berjalan melewati Mia...
"Hana itu anak yang dingin tetapi sekali suka dengan orang, dia akan menjaganya dengan baik. Kamu adalah orang yang beruntung karena bisa menjadi orang yang disayangi Hana. Aku saja yang sudah melakukan apapun untuknya! bahkan aku ini adalah calon suaminya dan juga asistennya, dia biasa saja denganku," ungkap Leon.
"Oh, begitu ya Kak? jadi nama kakak itu adalah Hana?" tanya Mia. Leon mengangguk pelan.
"Dan aku ini namanya Leon. Kalau kamu ingin bertemu dengan Hana, kamu bisa minta tolong padaku. Setiap harinya aku ada disekitar sini," jawab Leon.
"Baiklah, Kak. Terimakasih atas informasinya. Kalau begitu, Mia izin pamit ke kelas dulu," singkat Mia yang kemudian pergi menuju kelasnya.
Leon pun tersenyum melihat Mia, setelah itu iapun mengejar Hana yang sudah pergi lebih dulu bersama Renata.
***
Leon pun melihat Hana dan Renata yang kini sedang bercandaan di lapangan sekolah atas. Jadi lapangan di sekolah Hana ada dua, satu diatas dan satu dibawah.
Leon pun menatap kearah Hana yang kini sedang bercandaan dengan Renata. Terlihat Hana tersenyum dengan manis yang membuat Leon semakin jatuh cinta padanya. Dan ini adalah yang kedua kalinya Leon melihat senyum tulus Hana.
Yang pertama ketika Hana bersama Mia tadi dan yang kedua ketika Hana sedang bercandaan bersama Renata.
Ketika Leon sedang fokus-fokus nya memandangi Hana dan juga Renata, datang Aquila yakni teman kerja kelompok Renata kemarin. Sekaligus juga, Aquila ini sebenarnya suka terhadap Renata dan begitupun dengan Renata. Tetapi keduanya malu untuk mengungkapkan perasaannya.
"Hoi, sedang apa disini?" tanya Aquila yang kemudian berdiri disampingnya Leon dan menatap kearah Renata.
"Sedang memandangi calon istriku," jawab Leon sembari tersenyum mendengar Leon yang mengatakan calon istri membuat Aquila pun langsung bertanya untuk memastikan bahwa calon istri yang dimaksud Leon bukanlah Renata.
"Siapa calon istrimu?! cepat katakan!" tegas Aquila seraya menatap serius Leon.
"Calon istriku adalah, Hana. Memangnya kenapa? jangan bilang kalau misalnya kamu juga menyukai Hana!" ketus Leon.
"Tidak aku sama sekali tidak menyukai Hana karena hatiku hanya untuk Renata," jawab Aquila yang kemudian menatap kearah Renata. Mendengar jawabannya Aquila, Leon pun berkata.
"Wah orang yang kita sukai itu, mereka saling bersahabat ya? mungkin kita juga bisa bersahabat seperti mereka," ucap Leon yang membuat Aquila menoleh.
"Iya. Jika kamu mau bersahabat denganku, boleh kok! begini-begini aku adalah orang terpopuler kedua disekolah setelah Hana. Aku juga orang kedua tercerdas setelah Hana, disekolah ini. Dan aku mau kasih bocoran, aku ini menyukai wataknya Hana yang dingin. Kemungkinan kalau kamu menikah dengannya, aku pastikan seratus persen bahwa dia tidak akan selingkuh. Karena, sudah banyak cowok-cowok keren disekolah ini yang ngechat Hana tetapi gak Hana balas. Justru kalau mereka terus mengechat Hana atau spam chat begitu, auto di blokir," jelas Aquila.
"Oh begitu ya? jadi banyak juga yang ngechat Hana?" tanya Leon. Aquila mengangguk pelan.
"Itu tak hanya berlaku untuk pria, bahkan untuk cewek sekalipun. Makanya semua itu pada penasaran dengan Hana dan terus mendekati Hana ya meskipun usaha mereka selalu saja gagal," kata Aquila.
"Terus, orang-orang yang Hana dekati siapa saja selain Renata?" tutur Leon.
"Hmm yang cukup dekat dengan Hana itu Renata, aku dan kemungkinan sih kamu. Kan soalnya kamu itu adalah calon suaminya kan?" cakap Aquila.