Pria paruh baya yang sedang di tahan satpam menatap Jiyan tidak percaya, dia merasa aneh bukan kah pria yang berdiri di hadapannya ini adalah Arka kenapa dia pura-pura tidak mengenalnya?
Jiyan melengos pergi mencari sesuatu untuk di makan, menemani kakaknya sangat melelahkan. Tapi hanya Rendra yang tahu kenapa Jiyan lebih mengikutinya setiap hari. Bagi orang luar yang melihatnya mungkin hanya seorang adik yang pergi menemani kakaknya tapi kenyataannya tidaklah seperti itu. Di kamar istirahat miliknya Jiyan juga sedang bekerja, dia adalah ahli IT. Rendra baru menyadari keahlian adiknya itu beberapa hari setelah mereka bertemu. Apa lagi ketika Jiyan bermain game ia selalu melakukan hal yang tidak bisa di pahami oleh orang banyak terlebih dia juga selalu menang.
"Rendra! Jangan terlalu kejam! Aku masih ayahmu dan dia juga ibumu kenapa kau memperlakukan kami seperti ini! Kembalikan rumah itu pada kami!" teriak pria paruh baya dengan suara lantang.