Arka menyeret kakinya keluar dari kamar sambil meregangkan badannya yang pegal setelah perjalanan panjang. Meskipun ia berada di tempat asing tapi dekorasi kamarnya persis sama dengan kamar yang ia tempati selama ini. Hanya saja kamar baru itu sangat luas.
Arka melihat beberapa pelayan yang sibuk. Ia ingin menghubungi Elise tapi adiknya itu sedang berlatih di hutan barat, dan sekarang ia juga sudah berada di belahan dunia lain. Mereka juga sudah meninggalkan pesan jika adiknya melihat pesan itu ia mungkin akan segera mengetahuinya.
Arka berjalan ke arah pintu lain untuk membangunkan kakaknya. Sepanjang ia bertemu dengan pelayan di rumah itu mereka semua menatapnya lama kemudian berbisik-bisik membuatnya tidak nyaman.
"Kak.. kak Rendra bangun.." Arka mengetuk pintu kamar Rendra. Ia mulai merasa takut ketika di tatap begitu banyak mata asing ke arahnya. Seperti ribuan pisau menghujani nya. Arka kembali mengetuk kamar Rendra "Kakak..."