Jam sepuluh malam mobil sedan Civic putih yang menjemput nya di bandara berbelok ke sebuah rumah mewah dengan pagar besi hitam setinggi dua meter. Rendra menatap penuh kekaguman, rumah itu jelas terletak jauh dari pemukiman padat, berada di pinggiran kota, tapi jalan menuju ke tempat itu tidak terlalu sepi ada juga rumah penduduk, kafe, serta warung kecil dan tempat bermain, hanya lokasi rumah ini saja yang sedikit spesial letaknya. Banyak penjaga berseragam hitam berjaga dengan teratur. Sudut bibir Rendra naik ke atas lalu berbalik menatap adiknya yang duduk di sebelahnya. Dia ingat Elise mengatakan setelah kejadian itu dia tidak pernah pulang ke rumah, itu artinya semua ini dia mulai dari nol. Rendra sangat bangga pada adiknya.
"..Kenapa kakak menatapku seperti itu?"
Rendra hanya tersenyum ingin bertanya tapi mobil segera berhenti di depan sebuah pintu putih besar yang tertutup. Elise menepuk lengan Rendra dan mengajaknya turun. Rendra mengangguk.