Mata Arka tajam jadi dia bisa melihat tatapan Bayu pada adiknya. Arka tersenyum tipis penuh minta.. Sepertinya cinta masa lalu memang sulit untuk di kubur jika bertemu dengan orang yang bersangkutan setiap waktu. Arka menerima potongan buah apel dari Rian yang di tusuk menggunakan garpu.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Rian juga ikut tertarik dan duduk di samping Arka.
Arka membuat gerakan menggunakan dagunya ke arah Bayu. Rian melihatnya dan tersenyum tipis "Adikku sepertinya tahu kalau temannya itu menyukainya tapi memilih menutup mata." Kata Arka lagi menggigit potongan buah apelnya.
Rian mengangguk "Kakakmu, bukankah dia terlihat mirip seseorang?" tanya Rian tiba-tiba. Arka terdiam sejenak, berpikir mirip siapa kira-kira adiknya. Arka menatap adiknya cukup lama dan bayangan seorang gadis tumpang tindih di ingatannya, wajahnya muram namun ada kesedihan dalam senyumnya.