Elise benar-benar bosan sendirian di vila. Wahyu terpaksa membatalkan janjinya ketikka sekretaris nya menelepon untuk janji temu dengan rekan bisnis di sebuah kafe. Sekaligus makan siang. Elise yang memiliki pikiran suka menjalar ke mana-mana mulai curiga. Dia percaya pada Wahyu. Laki-laki itu tidak pernah berubah bahkan setelah dia hilang ingatan, terus mengejarnya tanpa mengenal lelah tidak sepertinya yang terlalu banyak pertimbangan membuatnya sakit sendiri. Tapi kali ini tidak lagi mereka sudah sepakat untuk memulai semuanya dari awal lagi. Jadi dia percaya sepenuhnya pada Wahyu yang membuatnya tidak percaya adalah orang yang akan di temui Wahyu.
Elise mengerucutkan bibirnya, berjalan mondar-mandir sambil mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya. Saat dia berpikir bagaimana menyelesaikan resah di hatinya ponselnya tiba-tiba berdering itu Bayu. Teman lama yang baru di temuinya lagi setelah sekian lama.