Wahyu terkejut melihat mata Elise yang memerah bahkan sampai menangis. Wahyu tertegun dan meraba mangkuknya apakah panas bubur nya sudah melukai mulut gadis itu hingga membuatnya menangis?
"Elise? Ada apa? Apakah buburnya panas? Apa itu melukai lidah mu?" Tanya Wahyu cemas tangannya juga salah tingkah ingin menyentuh bibir Elise tapi terhenti di udara dan menariknya lagi. Semua tindakan itu tidak lepas dari mata Elise. Ada kehangatan pedih di hati Elise melihat Wahyu yang bertindak seperti itu. Secara alami sifatnya masih sama terlalu takut membuat orang yang di cintai terluka.
"Aku baik-baik saja. Hanya teringat masa lalu ketika akusakit juga ada orang yang memperlakukan aku seperti yang kau lakukan tadi." Katanya lembut kepala menunduk menatap selimut.
Wahyu terdiam dia hampir lupa tentang itu. Pikirannya terlalu kalut sebelumya bahkan melupakan hal penting seperti itu.
