Malam semakin dingin. Elise duduk sedikit menjauh dari keramaian. Ketika melihat Elena menahan Alan, hatinya lega. Dia benar-benar tidak tahu harus menghadapi sikap Alan yang keras kepala. Di sisi lain ada Arsen yang selalu sabar dan tersenyum hangat menghadapi mood nya yang kadang-kadang berubah tidak menentu.
Elise duduk di bawah pohon besar, menatap langit berbintang. Udara sangat sejuk membuatnya merapatkan jakitnya lebih erat di tubuhnya. Karena terlalu fokus atau memang dia tidak ingin tahu Elise tidak menyadari kalau Arsen sudah berdiri di sampingnya dan mengulurkan jagung bakar. Wangi jagung bakar menusuk hidung. Cuaca dingin makan jagung bakar panas memang sangat enak. Tanpa sadar Elise menelan ludah.
Arsen tertawa "Ini.. ambil.." Elise menatap jagung bakar itu ragu-ragu "Tenang tidak ada racunnya kok.. aku sendiri yang bakar."
"Terima kasih.." Elise mengambil jagung bakar itu dari tangan Arsen dan menggigitnya sedikit demi sedikit.