Elise tertegun menatap langit. Dia duduk meringkuk di pojokkan di samping jendela yang tinggi memperlihatkan langit malam. Malam ini dia juga tidak duduk di balkon seperti malam-malam sebelumnya. Dari tempatnya duduk Elise bisa melihat bingkai kecil berisi fotonya bersama Arsen, di terangi remang lampu dari luar kamarnya yang melewati ventilasi. Foto itu mereka ambil saat pergi piknik. Mereka tersenyum bahagia di foto. Ya saat itu mereka sangat bahagia. Bahkan dia berharap tidak akan menghilangkan senyum seperti itu. Tapi pada akhirnya perlahan-lahan semua memudar.
Elise tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan perasaannya saat ini, jelas dia memiliki kesimpulan tapi terasa berat untuk di lakukan, karena pada akhirnya hanya akan membuat beberapa hati akan tersakiti.
Ponsel yang sejak tadi terletak damai di sampingnya berdering nyaring. Elise melirik sekilas lalu tersenyum dan menerima panggilan tersebut lalu meletaknya di ponselnya.