Pagi itu Elise kembali di jemput oleh Jun dan maya, dua orang itu menatap matanya yang bengkak karena terlalu lama menangis tapi Elise tidak akan mau mengaku kalau matanya bengkak karena menangis. Kali ini Jun membawa sepeda miliknya menuju ke tempat lain. Elise diam duduk di boncengan belakang. Maya di bagian depan sudah jauh bahkan Elise bisa melihatnya berhenti dan membeli beberapa makanan ringan dan memasukkannya ke dalam keranjang sepedanya. Terdengar suara Jun yang berat.
"Gadis itu, seperti anak kecil. Tidak pernah bertahan sedikit saja ketika melihat makanan enak."
Elise bisa mendengar suara memanjakan dari Jun. "Kenapa kau tidak jujur saja padanya? Dari pada kau terus membuatnya salah paham seperti ini?"
Jun tertawa pelan "Aku tidak cukup berani. Perasaan takut lebih menguasaiku. Tidak apa-apa seperti ini saja. Jika aku siap nanti dia orang pertama yang akan ku beritahu.."