…Jika aku menyerah, bersediakah kau kembali ke sisiku? Jika ku lepaskan semuanya akankah kau kembali ke sisiku? Jika ingin bertaruh jadikan kau sebagai taruhannya. Buatku taruhan yang paling berharga adalah kau.. Elise…
Elise menatap mangkuk bubur ayamnya, keningnya terus berkerut sendok mengaduk-aduk bubur dalam mangkuk tanpa minat.
"Elise di makan, jangan di pelototi begitu?"
Kepala Elise seketika tegak menatap Alea. "Alea! Selain kalian bertiga siapa lagi temanku? Terutama ketika aku di universitas? Apakah aku memiliki kekasih, atau mantan kekasih?"
Alea hampir menyemburkan bubur di mulutnya "Apa yang sedang kau bicarakan?! Kekasih yang mana?mantan yang mana? Kenapa aku tidak tahu tentang itu?"
Elise menggaruk pipinya yang tidak gatal dia sendiri juga bingung dengan ingatan yang kosong seperti ini bagaimana caranya memberikan jawaban.
"Apa kau bermimpi?" tanya Alea lagi. Lanjut menyendok bubur ayam ke dalam mulut.