Elise melihat Leo berdiri di belakang Nala, kilasan percakapan singkat terlihat di benak Elise.
Bibirnya begerak perlahan, matanya memicing memaksa kepalanya untuk mengingat " Kadang… mudah... Bagi kita.. untuk melupakan.. hal yang ingin kita ingat… namun susah bagi kita untuk melupakan hal yang tidak kita…. Ingat.."
Mata Leo seketika melebar kaget "Kau mengingatnya?" Tanya laki-laki itu senang.
Arsen mengerut kening tidak suka, kenapa Leo harus mengatakan hal seperti itu pada Elise. Lagi pula kenapa dia sangat perhatian pada Nala, atau jangan-jangan…" pandangan mata Arsen jatuh pada perut Nala.
Arsen merangkul bahu Elise dan membawanya pergi menjauh dari Leo dan Nala. Dia tidak ingin Elise menyakiti dirinya sendiri karena memaksa untuk mengingat.
Elise menepis tangan Arsen napasnya memburu. Kepalanya sakit dan terasa akan pecah.
"Aakkhh.. sakit sekali.."