Setelah istirahat dua jam di rumah sakit akhirnya Elise di perbolehkan pulang, tapi ada yang aneh pada gadis itu keesokan harinya, ingatan Elise sepertinya semakin buruk, gadis itu melupakan kejadian sebelumnya. Sepertinya dia benar-benar ingin melupakan hal yang membuat hatinya sakit dan putus asa. Dia menolak untuk mengingatnya hingga tidak ada yang bisa di lakukan. Apa pun yang di dengarnya sebelumnya dari mulut Nala terhapus begitu saja. Arsen merasa nasib baik masih berpihak padanya, atau Tuhan masih menunda untuk kesembuhan Elise, membiarkannya menikmati waktu dengan sebaik-baiknya bersama Elise.