"Pertemuan-pertemuan yang tidak di sengaja selalu terjadi pada kita, ketika aku mengunjungi kakekku di villa, aku melihatmu sedang berlari pagi dan aku juga baru tahu kalau kau tinggal di sekitar sana. Setelah itu kita semakin sering bertemu. Kau masih sering bercerita tentang cinta pertamamu. Dan aku mendengarkan dengan senang hati karena orang yang kau ceritakan itu adalah aku."
"Apakah aku mengatakan omong kosong lagi? Bersikap dingin dan kasar? Karena kau tahu aku tidak ingat jadi terus saja mengarang cerita!" Elise mendengus.
Arsen terpaku menatap gadis yang duduk di sampingnya.
"Huh! Laki-laki jahat!"
Arsen menelan ludah dan mengangguk "Baiklah! Sampai di sini dulu hari ini. Sepertinya otakmu hampir gosong, Elise.