Elise masih berusaha melawan dan melepaskan pegangannya pada Arsen. Dengan sedikit tambahan kekuatan Elise menarik tangannya hingga terlepas sambil berteriak pada Arsen ".. Aku yang salah! Bagi seseorang yang membenciku, bagi orang yang sama sekali tidak mau mengenalku.. aku minta maaf karena telah mengganggumu. Memohon untuk membantuku kembali mengingat, memintamu untuk menungguku, aku benar-benar minta maaf. Maafkan aku.. aku tidak akan melakukannya lagi, karena aku tidak akan mengganggumu lagi.." air mata sudah membasahi pipi Elise.
Arsen merasa hatinya tercabik-cabik, bukan itu maksudnya. Dia hanya tidak ingin Elise terluka tapi emosi dan rasa takut benar-benar membutakan hatinya.
Elise menelan ludah dengan susah payah, berusaha menahan isak tangisnya meskipun air mata sudah deras di pipinya "Jangan melampiaskan kemarahanmu kepada orang lain seperti itu. Aku tahu itu salahku. Sepertinya kepalaku benar-benar bermasalah." Elise berbalik hendak pergi meninggalkan Arsen.