Sesekali dia menggeleng mencoba menepis semua bayangan kelam yang menyusup hadir dan menghantui benaknya. Namun tetap saja bayangan kelam itu mampu menyusup hingga ke dasar palung hatinya.
"Mulai sekarang rumpun pohon mawar ini milik kita berdua, aku akan memberikan serumpun pohon mawar padamu sebagai tanda cintaku padamu." Kata Arsen tersenyum ketika mereka berdua duduk di taman hotel menikmati udara malam dingin dan di taburi bintang-bintang di langit begitu indah. "Setiap kelopaknya akan mewakili perasaanku padamu." Tambah Arsen lagi.
Elise tersenyum bahagia mendengar kata-kata manis itu dia tidak bisa berkata-kata hanya air mata bahagia yang menetes dari sudut matanya, akhirnya dia bisa mendapatkan serumpun pohon mawar.
"Kau mau berjanji padaku kalau kau akan menjaga serumpun pohon bunga mawar ini di dalam hatimu, merawatnya selamanya." Tanya laki-laki bermata hitam itu lagi sambil mengambil tangan lembut Elise dan membawanya dalam genggamannya.