Alan terus memperhatikan Elise rasanya ia ingin merengkuh tubuh gadis itu kedalam pelukannya, tapi ia harus menahan, ia tidak bisa membuat Elise membencinya, Alan menghela napas berat "Elise.. bagaimana hubungan mu dengan Wahyu?"
Elise terkejut "Kami baik-baik saja.. Ada apa?"
Alan menggeleng "Kau benar-benar mencintai nya?"
"Tentu saja.. apa apa?"
Alan menatap ke luar jendela, tatapannya hampa "Kali ini berapa lama kau di sini?"
"Tidak lama, dua hari lagi aku harus kembali.." sahut Elise meletakkan piring kosong di atas meja, lalu beralih pada obat yang sudah di siapkan kribo sebelumnya. Elise melihat obat-obatan itu dengan teliti. Entah kenapa ia merasa hatinya sakit. Ia teringat pada kenangan lama, Ara dan dirinya dulu juga minum obat yang keras, Tuhan masih berbelas kasih padanya tapi Ara.. Elise menghela napas sedih lalu mengulurkan tangannya yang berisi obat ke pada Alan "Ini, minum obatmu.."
Alan mengernyit "Itu pahit!"
