Senja itu Elise berdiri di tengah-tengah taman apartemen. Matanya berkaca-kaca, kesedihan di wajahnya tidak bisa di sembunyikan, dia sedikit mendongak menatap langit senja kelabu, cahaya lampu-lampu jalan mulai menyala. Air mata perlahan kembali jatuh di pipinya. Menatap kosong. Bingung. Hilang ingatan membuatnya tidak bisa memilih kata mana yang benar untuk di simpan dan mana yang jelek untuk di buang. Semuanya membingungkan. Rasanya putus asa ini lebih menyakitkan dari sebelumnya. Elise ingin mengingat semuanya kembali. Tapi kenapa terasa sangat sulit.
Elise sedikit bergetar di setiap tarikan napasnya, dadanya terasa sakit dan menyesakkan. Ini bukan karena efek dari operasi besar yang di jalaninya sebelumnya tapi rasa yang sangat menjepit rongga dada, rasa akan di keluarkan namun tertahan oleh sesuatu yang tidak terlihat. Elise merasa lelah dan ingin menyerah. Gadis itu menyusuri jalan menuju jalan raya dengan langkah gontai.