Chereads / Lelaki Jenius Itu Ternyata Cewek!? / Chapter 14 - Bab 14 Kaylee Dibully

Chapter 14 - Bab 14 Kaylee Dibully

"Berhentilah bertingkah seperti anak kucing yang ketakutan. Cepat dan kirim barang ini ke aula timur."

"Y... ya." hiiii!!! Betapa menakutkan pak dosen yang satu ini T.T

Kaylee mengerahkan sisa tenaganya untuk menerima kotak yang akan diberikan Declan padanya. Dia meringis kesakitan begitu ujung kotak bawah mengenai titik tumpu di tangannya.

Anehnya, beban yang dia rasakan lebih ringan dari sebelumnya membuatnya bertanya-tanya apakah dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan super setelah beristirahat selama beberapa menit.

Kemudian dia sadar Declan hanya memberinya kardus yang berisi piala penghargaan yang tidak seberat selusin mug keramik dengan instrumen biola sebagai polanya. Berat kardus piala ini kurang lebih seperti sekarung beras dua kilogram yang bisa dia tangani dengan lebih mudah diatur.

Kaylee melihat bahwa Declan sendiri membawa sebuah kotak berisi mug, dan berjalan santai di depannya membuat Kaylee tertegun.

Apakah pria itu baru saja membantunya? Tapi kenapa? Kenapa pria itu baik terhadapnya?

Kaylee tidak menahan diri untuk tidak teringat nasihat peringatan gadis yang mengatakan kepadanya bahwa Declan sangat baik kepada laki-laki. Apakah ini yang dimaksud gadis itu?

Kaylee menelan ludah saat membayangkan seorang gay mengejarnya dan ingin… menidurinya?!

Dia bahkan tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang pria, apalagi melakukan skinship. Sekarang menyadari bahwa Declan Black adalah gay dan sedang mendekatinya, dia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya.

"Apa yang kau lamunkan? Kau membuang-buang waktuku. Cepatlah!" kata Declan tidak sabar, memecah lamunannya.

Kaylee dengan cepat menyusulnya dan berjalan tanpa suara, mengikuti jejak lebar Declan. Yah, setidaknya pria itu membantunya mengangkat kotak yang luar biasa berat itu, meskipun dia gay. Dia hanya bisa mengucapkan terima kasih tanpa bersuara.

Setelah menyelesaikan pengiriman kotak di aula timur, Declan segera pergi tanpa memberi Kaylee kesempatan untuk berterima kasih padanya.

Kaylee menatap punggung Declan dengan tatapan heran. Mengapa pria itu tidak memarahinya karena dia tidak pernah datang ke ruang kantornya?

Benarkah pria itu gay?

Sepanjang hidupnya, Kaylee tidak pernah bisa mengidentifikasi niat seseorang yang tertarik padanya. Dia tidak akan pernah tahu bahwa seorang pria mendekatinya atau mencoba merayu dia jika orang itu tidak secara langsung mengungkapkan perasaannya.

Ketika seseorang benar-benar mengakui kasih sayangnya padanya, barulah dia akan memperhatikan pria itu. Sikapnya, dan gerakan kecil yang manis, dia bisa mengenalinya lebih dari sebelum pria itu mengaku.

Sekarang dia tahu (dari gadis remaja yang memberitahunya) bahwa Declan adalah pria gay dan tertarik padanya, jadi dia mencari sesuatu yang bisa mengkonfirmasi kebenaran informasi ini.

Namun, Declan tidak meliriknya seolah-olah dia bukan apa-apa di matanya. Ia bahkan berbicara dengannya dengan nada dingin yang membuatnya bertanya-tanya untuk yang kesekian kalinya.

Apakah Declan Black benar-benar gay?

Kaylee hanya menghela nafas pasrah dan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Apakah Declan Black gay atau bukan, itu bukan urusannya.

Dia hanya perlu menghindarinya jika ternyata Declan memang gay dan mengejarnya. Bagaimanapun, dia tidak akan membiarkan 'saudara laki-lakinya' menjadi target seks gay.

Tidak lama kemudian, teman-temannya muncul dengan membawa kotak masing-masing. Mengapa mereka hanya membawa satu kotak ketika dia harus membawa dua? Bukankah ini tidak adil?

"Hei, Nick. Lama sekali. Ini sudah putaran ketiga kita, dan kamu baru muncul sekarang?"

Tatapan sinis dan senyum mengejek yang menghiasi teman-temannya membuatnya sadar ... dia memang di-bully.

Apakah dia tanpa sengaja menyinggung mereka? Apakah dia melakukan sesuatu yang membuat mereka membencinya? Dia tidak ingat melakukan apa pun untuk menyinggung perasaan mereka. Jadi apa yang membuat mereka semua berubah sikap?

Kaylee melirik ke arah Jacob, yang berdiri di paling belakang teman-temannya. Jacob menggelengkan kepalanya sambil menatapnya dengan prihatin seolah mengatakan padanya, 'Maaf, aku tidak bisa membantumu.'

Dia bertanya-tanya mengapa dia merasa lebih lelah dari biasanya hari ini. Setiap hari Kaylee berusaha keras untuk bertindak seperti kebiasaan Nick meskipun dia mulai merasa lelah menjadi seseorang yang bukan dirinya.

Kemudian dia bertemu dengan Declan, yang menghabiskan energi dan jiwanya beberapa saat sebelumnya, dan sekarang dia harus berhadapan dengan sekelompok remaja kekanak-kanakan yang entah bagaimana memutuskan untuk menyudutkannya.

Jika aktingnya sebagai Nick tidak berhasil, mengapa dia bersusah payah memainkan peran itu?

Lagipula, mereka semua tidak mengenali 'Nicholas' yang asli. Apakah 'Nicholas' adalah orang yang menyenangkan atau orang yang pendiam, tidak ada yang akan tahu karena mereka belum pernah bertemu dengan Nicholas yang sebenarnya.

Tapi ...

'Berhentilah bertingkah seperti anak kucing yang ketakutan.'

Demi Tuhan, Declan memanggilnya 'anak kucing'. Meskipun kata-kata itu tidak ditujukan padanya secara langsung, dia tetap merasa tersinggung. Dia bukan 'anak kucing'. Dia bahkan bukan anak sembarangan yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah.

Kaylee akan berusia dua puluh lima tahun beberapa bulan lagi. Ia telah menghasilkan banyak jenis musik pop mix klasik-modern, yang sempat menjadi trending musik top dalam beberapa bulan terakhir.

Dia bahkan diundang dan tampil solo pada hari ulang tahun salah satu publik figur Amerika yang terkemuka.

Kaylee tidak bisa menerimanya jika seseorang memanggilnya 'anak kucing'. Dia paling membenci kucing.

Author: Kucing kan imut?

Tidak! Kucing sama sekali tidak imut dan sangat nakal membuat kamarnya seperti medan perang setiap kali dia meninggalkan monster berbulu mungil itu sendirian di kamarnya.

Oleh karena itu ...

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Kaylee bertanya singkat sambil mengangkat sebelah alisnya. "Mengapa kalian melakukan ini?"

"Cih! Lihat betapa arogannya dia," ejek salah satu temannya dan diikuti dengusan sinis dari yang lain.

"Kalian telah berubah. Kalian tidak seperti dulu lagi. Jika kalian tidak menyukaiku, katakan saja. Tidak perlu menusukku dari belakang seperti ini."

"Oke. Kami akan berbicara jujur ​​denganmu. Menghilanglah dari kami!"

"Apa masalahnya?" Kaylee memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dengan santai. Dia meniru gaya Nick yang ingin menghadapi orang lain secara langsung. "Kita sama-sama mengikuti ujian masuk. Kita juga telah berbagi pengalaman dan mendiskusikan postur seksi cewek. Aku tidak melihat ada masalah di antara kita. Berhenti bersikap seperti kekanakan dan langsung katakan apa yang membuat kalian memojokkanku?"

"Masalahnya adalah kau mengambil semua perhatian untuk dirimu sendiri."

"Benar. Kau memonopoli perhatian para gadis dan dosen. Nilaimu selalu sempurna dan luar biasa, Nick. Tapi lihat, apa yang kau lakukan akhir-akhir ini? Kau bahkan tidak peduli dengan kami lagi. Kau pikir kami tidak tidak merasakan perubahan dalam sikap sombongmu? "

Ha? Sejak kapan dia menjadi sombong?

Kaylee memikirkan kembali apa yang dia lakukan sehingga membuat teman-temannya percaya bahwa dia telah berubah menjadi gadis... er... laki-laki yang sombong. Kemudian dia menyadari bahwa akhir-akhir ini, dia sengaja menjaga jarak dari mereka semua dan lebih memilih untuk bersama murid perempuan.

Mungkinkah karena itu?

Ugh! Sepertinya… dia harus mengurangi waktunya dengan para gadis.

Pertama-tama dia harus memperbaiki kesan imagenya terhadap teman-temannya terlebih dulu.

Kaylee mengulas senyum geli khas gaya 'Nick' dan mulai berbicara dengan gaya anak muda seusia 'Nick.'

"Kurasa ada kesalahpahaman disini dan aku tahu cara memperbaikinya. Aku punya proposal untuk kalian dan aku yakin sekali kalian akan menyukainya. Apakah kalian tertarik?" dengan nada penuh percaya diri dan meyakinkan, Kaylee mengajukan sebuah tawaran.