"Maafkan aku. Aku tahu aku terlalu emosional dan memutuskannya sendiri. Aku sangat menyesalinya dan berharap aku bisa memutar waktu kembali." Declan tahu pernyataan maafnya tidak akan pernah bisa menutup luka hati yang ditimbulkannya kepada Roxy.
Tapi setidaknya, dia berharap dia bisa menyentuh hati gadis itu dan memberinya kesempatan kedua.
"Kedepannya, tidak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu. Jika ada masalah yang sulit kuhadapi, aku akan berbagi beban denganmu dan tidak menyembunyikan apapun darimu." selangkah demi selangkah Declan melangkah menghampiri Roxy yang terdiam pada tempatnya.
Setidaknya kali ini gadis itu tidak lagi menghindari pendekatannya. Declan memberanikan diri untuk menggenggam sebelah tangan Roxy, lalu mengambil tangan yang lainnya.
"Kali ini aku tidak akan pernah melepaskan tangan ini." imbuh Declan dengan perasaan tulus seraya mengangkat kedua tangan Roxy ke arah bibirnya.