"Aku merasa..." Lydia nyaris mengutarakan isi hatinya padahal dia tidak ingin memberitahu siapa-siapa mengenai permasalahannya. Karena itu dengan cepat, Lydia mengalihkan pembicaraan dengan apa yang sama sekali tak ada dalam pikirannya saat ini. "Aku merasa iri pada siapa pun yang akan menjadi istrimu."
Astaga! Kenapa dia harus mengatakannya? Bukan ini yang dipikirkannya. Yah, dia memang tidak berniat mengutarakan apa yang ada didalam pikirannya, tapi… bukan topik ini yang ingin dia gunakan untuk mengalihkan pembicaraan.
Di sisi lain, Nick yang endengar kalimat terakhir Lydia terdiam karena tidak menyangka mendengar kalimat tak terduga itu. Untuk mengurangi rasa kecanggungan yang tiba-tiba muncul diantara mereka berdua, Nick bersikap normal seperti biasa.
"Ha? Kenapa kau berbicara seperti itu?"
Lydia ingin mengganti topik lain, namun karena sudah terlanjur, dia terpaksa harus mengikuti arah pembicaraan ini.