Chereads / Lelaki Jenius Itu Ternyata Cewek!? / Chapter 20 - Bab 20 Jacob Naksir Roe?

Chapter 20 - Bab 20 Jacob Naksir Roe?

Di ruang juri, Wendy mengizinkan Jacob masuk karena Jacob bukan kontestan dan merupakan teman baik 'Nick' sekaligus penggemar berat nomor satunya. Itu sebabnya Wendy mengundang Jacob masuk yang membuat pemuda itu sangat bahagia.

Awalnya, Jacob ingin mengobrol lebih banyak dengan Roe, namun begitu mereka masuk, Roe menjadi seperti orang lain dan langsung duduk untuk mempelajari buku musik yang diberikan oleh salah satu anggota panitia.

Gadis itu terlihat serius dalam mempelajari setiap note yang tertera di buku dan menggerakkan jari-jarinya yang lentik di atas buku tersebut.

"Bisakah dia melakukannya?" Jacob ragu Roe bisa memberikan penampilan luar biasa seperti yang sanggup membuat mental para kontestan terguncang. Selain itu, dia tahu sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk mempelajari lagu klasik hanya dalam lima belas menit.

"Tenang saja. Ini salah satu kemampuannya. Roe bisa mempelajari lagu baru dalam lima menit. Karena itu, jatah lima belas menit itu banyak waktu untuk menghafal lagu itu."

Mata Jacob membelalak mendengarnya. "Dia menghafalnya?"

"Yup. Gadis itu jenius dalam mempelajari dan menghafal lagu-lagu baru. Jadi aku tidak akan heran jika setelah ini kau akan berubah menjadi penggemarnya."

Jacob tidak bisa berkata-kata, dan seketika, dia merasa wajahnya memanas seolah-olah dia telah berada di ruang sauna selama berjam-jam.

Melihat rona muka pemuda di sebelahnya membuat Wendy terkekeh. "Kau sangat menggemaskan."

"Miss Larson, apakah kau mau cupcake lagi? Aku ingin memberikannya pada Miss Roe, tapi sepertinya dia tidak bisa diganggu."

"Bukankah ini terbuat dari kacang?" Wendy bertanya kepada sesama juri saat dia mengambil cupcake terakhir.

"Aku pikir begitu."

"Roe tidak bisa makan kacang. Aku akan memakannya saja."

"Kenapa dia tidak bisa makan kacang? Apakah dia alergi?"

"Ya. Dia tidak akan bisa bernapas begitu dia makan kacang." jawab Wendy, sambil menggigit cupcake kacangnya yang lezat.

Tanpa sepengetahuannya, Jacob mengerutkan kening pada Row. Dia teringat kejadian saat dia makan siang bersama Nick di kantin kampus.

Saat itu, Nick dan Jacob memesan paket makan yang sama dan mendapat roti kacang sebagai camilan tambahan mereka.

"Jack, kau ingin mengambil rotiku? Aku tidak bisa makan roti selai kacang."

"Kenapa? Apa kau alergi?"

"Hm. Aku tidak akan bisa bernapas begitu makan kacang."

Itulah yang dikatakan Nick padanya saat dia memberinya roti selai kacangnya.

Hal ini membuat Jacob semakin bertanya-tanya apakah Roe adalah Nick yang menyamar.

Tanpa perintah otaknya, Jacob menatap wajah Roe dari matanya dan mengagumi bulu matanya. Oh, Tuhan… dia belum pernah melihat bulu mata cantik seperti boneka itu. Matanya beralih ke hidung mungilnya, dan tulang pipi yang seluruhnya tertutup kulit lembut membuatnya ingin membelai dan merasakan betapa mulusnya kulit di bawah telapak tangannya.

Matanya terus bergerak hingga mencapai dua gundukan di depan dada gadis itu, dan tiba-tiba Jacob membuang muka.

Jacob mencubit pahanya sekuat yang dia bisa sambil memarahi dirinya sendiri.

Mengapa dia bersikap kasar pada gadis baik seperti Roe? Dia tidak boleh memandangnya dengan tidak hormat, apalagi membayangkan Nick berubah sepenuhnya menjadi perempuan tulen yang secantik Roe.

Tidak mungkin Nick adalah Roe. Benar. Itu tidak mungkin. Kebetulan mereka memiliki kebiasaan yang sama.

Roe adalah teman baik Wendy Larson, dan Nicholas Larson adalah adik laki-laki Wendy. Mungkin Nick dan Roe sudah sering bersama, dan tanpa disadari, mereka memiliki kebiasaan yang sama dan memakai parfum yang sama.

Kebetulan, mereka juga punya alergi yang sama, dan sama-sama memanggilnya Jack… Tunggu sebentar. Bahkan jika itu terjadi secara kebetulan… bukankah kebetulan ini terlalu mencurigakan?

Lagipula, kebetulan tidak akan terjadi berulang-ulang!

Jacob tidak bisa lagi mengendalikan rasa ingin tahunya dan memutuskan untuk bertanya langsung pada Wendy.

"Miss Larson. Kudengar Nick tidak ada di New York sekarang. Sedari tadi aku mencoba meneleponnya, tapi dia tidak mengangkat teleponku."

"Ah, mungkin dia masih sibuk menemani nenek. Kau ingin aku meneleponnya? Dia selalu mengangkat teleponku."

"Jika kau tidak keberatan, apakah kau bisa menghubunginya menggunakan video call?"

"Panggilan video?" alisnya terangkat karena terkejut, tapi kemudian dia memutuskan untuk mengabulkan permintaannya.

Jacob tersenyum lebar saat Wendy setuju. Andai saja Nick mengangkat telepon Wendy dan melihat sendiri bahwa pemuda ini bukan Roe, Jacob bisa merasa tenang dan membiarkan dirinya sendiri untuk menyukai Roe.

Uhm… apa dia baru saja mengakui kalau dia naksir Roe?

"Hei, Nick! Apa kau mengganggu Nenek saat di sana?"

"Cih, tentu saja tidak. Kenapa kau meneleponku?"

"Sepertinya salah satu temanmu merindukanmu."

"Ha? Siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan teman kuliahmu, Jacob? Ini." tanpa menunggu jawaban kakaknya yang sangat membingungkan, Wendy menunjukkan layar ponselnya kepada Jacob, membuat Jacob berseri-seri melihat wajah temannya di seberang.

"Hei, Nick. Syukurlah kau ada di sana."

"… hahaha…" Nick tidak tahu harus menjawab apa karena sama sekali tidak mengenal Jacob dan takut mengatakan sesuatu yang salah, sehingga ia memutuskan untuk tidak banyak bicara. "What's up, bro?"

"Kenapa kau tidak mengangkat teleponku? Aku sudah lama mencoba menghubungimu."

"Maaf. Aku tidak bisa meninggalkan nenekku. Aku bahkan harus pergi sekarang. Sampai jumpa hari Senin."

Tut! Tut! Tut!

Dan Nick segera menutup telepon, membuat Jacob terdiam. Nick tidak pernah menutup teleponnya. Kenapa sekarang sahabatnya langsung menutup panggilannya?

Yah, dia tidak peduli lagi karena kini dia diliput oleh perasaan lega bahwa Roe bukanlah Nick yang menyamar.

Tak lama kemudian, Wendy mendapat pesan dari kakaknya yang membuatnya tertawa itu

'Kakak! Tadi itu apaan!?'

'Teman kuliah Kaylee meminta panggilan video denganmu. Sepertinya dia mulai curiga bahwa Kaylee adalah kau. Aku tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaannya dengan menghubungimu melalui video call secara langsung. '

'Beri tahu aku dulu lain kali!'

Wendy memutar matanya dengan malas untuk membaca jawaban adiknya. Bagaimana caranya dia memberi tahu Nick terlebih dulu tanpa membuat Jacob curiga?

Dasar adik bodoh!