"Fatur, tolong jangan tinggalin ibu," mohon Santi menatap takut kepada pemuda yang sedang memasukkan pakaiannya ke dalam tas.
Menghentikan kegiatannya, Fatur menatap kesal wanita itu. "Ibu ingetkan, dari awal kita udah sepakat kalau hubungan kita cuma sebatas partner. Saling membutuhkan," tegas Fatur mengingatkan. "Aku nggak bisa nikah sama ibu. Aku punya impian sendiri."
"Tapi Tur, ibu lagi hamil." Menggunakan Santi mengusap perutnya yang masih rata. "Ini anak kamu_"
"Ibu ceroboh," potong Fatur. "Katanya rutin minum pil KB, tapi apa?" Pemuda itu membuang napas berat, merasa enggan melanjutkan kalimatnya. Mengabaikan wanita itu, Fatur melanjutkan kegiatannya.
"Tapi semua uda terjadi, ibu juga enggak mau kayak ini?" Santi meraih pergelangan pemuda itu dalam genggaman. "Tolong nikah sama ibu. Ibu nggak bisa melahirkan tanpa suami. Ini anak kamu, darah dagingmu."