Malam itu setelah kuliah Santi dan Beberapa temannya berencana untuk menonton sebuah konser. Kuliah pun berakhir Santi dan teman-temannya berangkat menuju lokasi konser yang dimaksud tak begitu lama mereka mengendari motornya sampai lah mereka di tempat yang dituju. Santi dan teman-temannya memarkir motor mereka di sebuah tempat parkir yang berjarak tak begitu jauh dari tempat konser. Area konser begitu sesak dipenuhi berbagai kamu dan golongan yang hendak menyaksikannya Santi dan teman-temannya berjalan menembus lautan manusia dengan harapan mereka bisa sampai didekat panggung memang band ini tidak begitu terkenal di kancah nasional. Namun antusias penonton terutama kaum hawa sangat tinggi mengingat ketampanan para personil band ini. Santi sendiri sangat mengidolakan vokalis band ini hinga saat mendengar band ini akan mengadakan konser Santi sangat senang dan begitu antusias.
"Santi... Santi..." teriak seseorang dari kejauhan yang mengagetkan nya, Santi mencoba mencari cari dari mana datangnya suara tersebut dan akhirnya dia menemukan sebuah lambaian tangan yang melambai pelan kepadanya dia tau itu adalah Ratna tetangga kosnya. Santi mengajak teman-temannya menghampiri Ratna yang melambai kepadanya menerobos lautan manusia yang berjejal dengan penuh usaha akhirnya Santi sampai kepada Ratna.
"Ratna.... kamu nonton juga" tanya Santi sambil sedikit berteriak karena keadaan sedang ramai ditengah tengah konser yang sedang berlangsung.
"iya aku ngefans banget sama gitarisnya" jawab Ratna.
Teman-teman Santi hanya diam melihat mereka berdua hingga akhirnya Santi mengenalkannya.
"Ratna... ini kenalin Serly dan Ayu" sambil menunjuk kepada mereka berdua., Ratna pun mengulurkan tangan dan berkenalan kepada teman-teman Santi.
Konser berjalan dengan lancar penampilan vokalis band yang begitu memukau membuat kaum hawa menjerit histeris terlebih ketika dia turun dan mencari seorang penonton wanita untuk diajak keatas panggung. Tanpa disangka vokalis band itu menghampiri Santi dan mengajaknya naik. Santi begitu kaget saat tangannya dipegang dan diajak naik karena baru pertama kali tangannya dipegang oleh laki-laki yang bukan keluarganya terlebih dia adalah orang yang begitu diidolakan oleh Santi di atas panggung Santi meluapkan kegembiraannya dan air mata harus mulai menetes dan membasahi pipinya dan puncaknya adalah ketika sangat vokalis band memberikan sepucuk bunga mawar kepada Santi sebagai penutupan konsernya. Setelah itu Santi berjalan menuruni panggung seakan-akan tak percaya dengan apa yang telah terjadi padanya. Konser selesai lautan manusia yang amat hanya membubarkan diri bagaikan ari bah yang menerjang tanpa arah begitupun Santi yang masih tidak percaya dengan apa yang dia alami Santi berjalan seakan tanpa sadar hingga sebuah tepukan di pundaknya menyadarkannya.
"Santi... pulang gak.?" tanya Ayu, ternyata mereka telah sampai dimana mereka memarkirkan motornya.
Santi yang masih tersenyum senyum sendiri tersadar dan membalas pertanyaan Ayu "pulanglah masak enggak... "
"ya udah ayo, gue tinggalin ni" ajak Ayu dengan agak menggoda, cepat-cepat Santi memakai helem nya dan merek berangkat meninggalkan tempat konser menuju ke kosan Santi.
sesampainya di kosan Santi masih aja senyum senyum sendiri membuat kedua temannya gemas.
"ya udah kita Pulang dulu ya" ucap Ayu pada Santi.
Hanya mengangguk lalu Santi beranjak masuk kosnya dia lalu bersih bersih kemudian pergi tidur namun dia tak dapat tidur karena sang vokalis masih melekat dalam ingatannya. Ingatannya terus mengarah kepada kejadian yang baru saja dia alami rasa tak percaya dan sangat senang menghampiri dirinya dalam hatinya dia bergumam "Inikah cinta..?" terus saja dia bergumam dalam hati dan bertanya pada dirinya sendiri hinga akhirnya dia tertidur.
Santi tertidur pulas dalam tidurnya dia bermimpi akan sebuah mimpi yang amat indah. Dalam mimpinya terulang kembali bagaimana kejadian yang tak bisa dilupakannya sangat vokalis memberinya bunga, menyatakan cinta "maukah engkau menemaniku menjalani kehidupan yang begitu pilu ini" Santi hanya diam tanpa kata terkejut akan apa yang terjadi padanya dia pun tersipu malu dan dengan pelan Santi menganggukkan kepala kemudian sebuah hal yang mustahil terjadi ketika sang vokalis menggenggam erat tangannya dan mengajaknya terbang menembus awan. Disekelilingnya dia melihat hamparan lautan awan yang amat indah ditemani berpasangan pasang burung yang terbang menari nari layaknya sepasang kekasih yang sedang dilanda gelora asmara seperti dirinya. Santi bersama sang vokalis terbang bebas menembus awan melewati gumpalan gumpalan awan yang membentuk lambang hati yang melambangkan cinta. Hatinya benar-benar leleh akan panasnya cinta yang sedang dia alami dalam mimpinya dia berhenti di atas sebuah gumpalan awan yang besar kedua kekasih ini saling berhadapan dan entah siapa yang memulai terlebih dahulu bibir keduanya sudah saling menempel satu sama lain saling menikmati ciuman yang entah siapa yang memulai rasanya teramat indah mimpi yang dialami oleh Santi hingga dia tak terasa bahwa sudah hampir pagi. suara adzan yang biasanya membangunkannya tidak mampu lagi untuk membangunkannya dari mimpi indah yang penuh asmara dan gairah.
keesokan harinya dia terbangun karena mendengar suara pintu digedor-gedor dari luar. Dengan malas dia bangun dan mencoba melihat jam di samping tempat tidurnya, betapa kagetnya Santi ketika dia melihat jam ternyata telah menunjukan jam tuju pagi.
"astagfirullah..., udah jam tuju"
suara gedor pintu masih terdengar dan sekarang disertai suara yang memanggil namanya "Santi... Santi..."
Santi pun bergegas bangun dan berlari membuka pintu, ternyata itu adalah Ayu yang menjemputnya untuk berangkat ke kampus.
Dengan agak jengkel Ayu bertanya kepada Santi "dari mana aja sih... aku telpon dari tadi gak diangkat, aku chat juga gak dibales"
Santi hanya tersenyum senyum sendiri lalu masuk ke kosnya Ayu yang mengikutinya masuk ke kos kembali bertanya "dari mana gak biasanya gini..."
"Maaf.... maaf ketiduran aku dari semalem baru bangun" jawab Santi malas.
"Maaf maaf berangkat kuliah gak" balas Ayu ketus.
"berangkatlah, gue mandi dulu ya..." sambil mengambil handuk Santi menjawab pertanyaan Ayu.
Lalu Santi menuju ke kamar mandi untuk mandi sambil menunggu Santi mandi Ayu bergumam sendiri "itu anak kenapa... apa gara-gara ko semalem, pasti gara-gara itu, entar aja deh aku tanya pas berangkat ke kampus".
Akhirnya Santi selesai mandi dia lalu ganti baju dan mereka berangkat ke kampus dengan motor diperjalanan Ayu bertanya tanya perihal apa yang membuatnya seperti itu namun Santi hanya senyum senyum sendiri dan tidak menggubris pertanyaan dari temannya itu. Karena merasa tak direspon Ayu hanya bisa diam dan melajukan motornya lebih kencang agar bisa cepat sampai di kampus meskipun dia masih penasaran apa yang merubah sikap temannya itu, berbagai pertanyaan memenuhi otak Ayu berbagai dugaan juga terlintas dalam pikirannya dan semua dugaan itu mengarah ke kejadian konser semalam.