Pengakuan itu membuat Azalea tertawa. "Jadi kamu lebih suka tidur di tengah pepohonan seperti Tarzan?"
Sudut bibir Marko tertarik ke atas. "Mungkin."
Azalea menggeleng kemudian merapatkan selimut di pundaknya. Memang benar angin malam bertiup cukup kencang di tempat itu. Azalea memutuskan untuk mendongak. Matanya langsung melebar ketika dia melihat banyaknya bintang yang bertebaran di atasnya. "Bintang di rumah kakekmu bahkan tidak sebanyak ini."
"Benar juga, biasanya tidak terlihat sebanyak ini," Marko ikut menatap ke atas langit. "Aku selalu merasa tenang ketika menatap langit malam begini. Mungkin hal ini yang membuatku lebih mudah tidur."
Azalea memiringkan kepalanya. "Kok bisa?"