"Maaf sebelumnya, tapi saya harus mengatakan ini. Anda keguguran Nyonya. Salah satu calon bayi anda telah tiada."
"Keguguran?" tanya Nora dengan pandangan tak percaya, wanita itu meraba perutnya sambil menunduk.
"Dokter, kau bercanda 'kan?" tuduh Nora dengan memeras pelan perutnya. Kini jantungnya berdebar dengan sangat kencang, matanya berkaca-kaca.
Nora menggigit kuat bibir dalamnya tanpa peduli lagi jika berdarah.
"Saya tidak pernah menyampaikan kabar palsu." Dokter itu menghela napas panjang, sadar jika pasiennya saat ini sedang mengalami tekanan.
"Baiklah, aku pergi dulu," pinta sang dokter dan segera berlalu dari sana.
Nora memejamkan matanya, kedua tangannya menutupi wajahnya. Nora menangis, mengeluarkan tangisnya dengan keras.
Ia kecewa karena tak bisa menjaga calon bayi-nya dengan baik.
Pintu ruangan di buka, memunculkan keluarganya dan keluarga Aldrich termasuk suaminya itu.
"Nora!" Lyora mendekat, memeluk erat putrinya yang kini terlihat sedang rapuh.