"You are so busted, Hailora!" seru Rick yang masih tertawa puas. Kini wajah Hailora memerah, ia dapat merasakan pipinya yang mulai terasa hangat. Ia pun memalingkan wajahnya dari Rick ke arah meja bar.
Lalu tiba-tiba datang wanita berkulit hitam menghampiri Hailora dan Rick. "Hai!" sapanya.
"Hai, Baby!" jawab Rick yang langsung mencium bibir wanita itu. "Baby, kenalkan dia Hailora. Hailora, ini kekasihku, Tiana."
Hailora memegang pipinya, memastikan bahwa wajahnya tidak lagi hangat. Tadi ia telah meneguk minuman dingin sehingga ia yakin pipinya sudah tidak lagi merah. Hailora pun jadi berani membalikkan badannya dan melihat kekasih Rick. Tiana sangat cantik dan Hailora iri dengan rambut lebat dan hitamnya. "Senang bertemu denganmu, Tiana," jawabnya sambil menerima jabatan tangan Tiana.
"Senang bertemu denganmu juga, Hailora. Ternyata kau lebih cantik daripada yang kulihat di media," puji Tiana.
"Terima kasih. Kau juga, Tiana. Aku menyukai rambutmu," puji balik Hailora.
