Setelah kepergian Zein, Emerald menutup pintu apartemen dengan rapat sesuai perintah pria itu baru saja. Zein hanya tidak ingin jika sampai Emerald kembali lupa dan membiarkan pintu apartemen terbuka.
Emerald berjalan menuju kamarnya kembali, ia meraih ponsel dan meletakannya tepat di sebelah bantal, wanita itu merebahkan tubuh dan langsung memejamkan mata untuk tertidur, cukup lama Emerald memejamkan mata wanita itu sama sekali tidak bisa tertidur. Emerald menghembuskan napas berat, ia mendudukan dirinya kembali dan merengsek maju mendekati nakas. Sampai di sana Emerald segera membuka laci nakas paling bawah, meraih sebuah botol obat yang ternyata adalah obat tidur. Emerald mengambil satu pil.