"Apakah jadwalmu memang secepat ini?" Emerald membuka pintu apartemen dengan lebar, membiarkan Zein untuk masuk.
Zein masuk lebih dalam, berjalan dengan langkah lebar mendekati ruang tamu, Emerald mengikuti langkah pria itu dan langsung mendudukan diri tepat di hadapannya Zein yang saat ini tengah melepas jas dokter kebanggaannya.
"Apa menjadi seorang dokter itu menyenangkan?" Emerald menatap Zein dengan tatapan bertanya.
Zein menghentikan gerakan tangannya yang sedang meletakkan jas dokter miliknya di punggung sofa, melirik Emerald sekilas sebelah akhirnya melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti.
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Emerald menggeleng kecil, "Aku hanya ingin bertanya saja. Sebenarnya aku juga ingin menjadi seorang dokter, sama seperti kau dan Daddy," curhat Emerald dengan satu tangan yang terulur, mengelus perut ratanya tanpa sadar.
"Tapi?" lontar Zein kemudian, Emerald mendesah berat.