"Kau akan kemana?" Adrian menatap tajam Emerald yang kini tengah menggeret koper dengan kesusahan keluar dari mansion besar itu.
Emerald perlahan menghentikan langkah, ia mengalihkan pandang ke arah Adrian yang kini tengah terduduk seorang diri, tanpa adanya Marinka ataupun Edellyn lagi.
Emerald tersenyum samar, wanita itu membiarkan koper miliknya agar tetap berada di sana sedangkan ia kini berjalan melangkah mendekati Adrian.
"Dad," Emerald bergumam kecil, ketika telah sampai tepat di hadapan Adrian, wanita itu menunduk, menyamakan tingginya dengan Adrian.
Kali ini dia tidak ingin membuat keributan lagi, mungkin dengan ini dia dan ayahnya kembali sedikit akur sebelum dia benar-benar pergi.
Emerald menatap Adrian dengan tatapan lembut, "Maaf jika selama ini aku selalu menyusahkanmu," gumamnya yang tidak di tanggapi sedikit pun oleh Adrian, pria itu masih menatap putrinya dengan tatapan datar.