Bianca melepaskan pelukannya kepada Vivian, ia pun mencoba untuk bertanya. "Kamu sudah merasa lebih baik sekarang? Kalau begitu istirahatlah lagi karena aku juga harus pulang."
"Tunggu dulu, Bianca. Bisakah sekarang kamu membantuku untuk bertemu dengan Niko? Aku ingin melihatnya sekarang, tolong aku, aku mohon." Vivian berusaha memohon bahkan tak melepaskan tangannya Bianca.
"Tapi, keadaan kamu masih belum sembuh, Vivian. Nanti saja aku datang lagi, dan menemuimu, bagaimana?" Bianca mencoba memberikan solusi.
"Tidak bisa, Vivian. Aku hanya menginginkan sekarang tidak dengan nanti. Kalau memang kamu tidak mau membawaku ke sana baiklah tak apa aku akan berusaha pergi sendiri." Vivian begitu keras kepala bahkan ingin melepaskan infusnya.
Mau tak mau Bianca pun mengiyakan permintaan dari Vivian. Ia merasa bahwa wanita itu benar-benar tidak bisa dibantah, dan hanya ingin mendengarkan ucapannya saja. Namun, Bianca bisa mengerti karena Vivian merasa khawatir dengan keadaan kekasihnya.