Dalam kecemasan hatinya Rere, di saat Niko sedang mencoba menghubungi Benny. Ketika saat itu, kecemasannya semakin bertambah, dan membuat jantungnya berdenyut kencang.
"Astaga! Bagaimana ini? Pasti Benny akan mengungkapkan semuanya kepada Niko," batinnya Rere.
Panggilan terus bergetar ketika Niko menghubungi Benny. Hingga panggilan ke-lima, teleponnya pun terjawab.
"Hallo, brother."
"Ya, ada apa, Niko?" tanya Benny.
"Kamu sedang di mana, Ben? Kebetulan aku ingin menanyakan sesuatu hal yang penting sekali. Bisakah sekarang kita bertemu? Karena aku pikir melalui telepon itu terlalu sulit," ucap Niko melalui ponselnya.
"Iya kah? Sebegitu seriusnya dirimu? Baiklah, Niko. Segera kirimkan lokasimu agar aku bisa segera datang," sahut Benny dengan cepat.
"Akan segera tiba." Niko menjawab dengan mantap.
Raut wajahnya Niko tersenyum ketika mendengar hal itu. Panggilannya pun berhenti, namun saat itu Rere terlihat semakin cemas.
