"Tunggu sebentar, kenapa kamu terlihat seperti orang yang sedang cemburuan, Bianca? Apa diam-diam kamu sudah menyukai aku?" tanya Benny dengan mendekatkan wajahnya sangat dekat. Hingga membuat matanya Bianca melotot sempurna.
Dengan cepat membuat Bianca menelan ludahnya sendiri karena kedekatan mereka hingga suara deru nafas pun terdengar sembari mengelengkan kepalanya, ia berkata. "Aku tidak cemburu, Pak. Lagipula kenapa aku harus cemburu segala? Kita juga sudah berjanji untuk tidak saling menyukai. Lagipula siapa diriku sampai harus menyukaimu, Pak? Bahkan aku sangat buruk untukmu, dan tidak pantas. Jadi, aku sadar bahwa tidak boleh ada perasaan yang harus aku berikan untukmu."
Benny pun segera menjauh di saat mendengar ucapan itu, ia menatap dengan tatapan tajam sampai membuat batinnya berkata. "Tapi, kenapa matamu tidak mau menatapku di saat sedang berbicara, Bianca? Sepertinya kamu sedang berbohong."