Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 100 - Chapter 100

Chapter 100 - Chapter 100

๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค

Kirana merapikan buku buku nya dengan gembira karena pelajaran hari ini usai dengan cepat dikarenakan dosen mereka tidak masuk.

"Ra...mau pulang langsung?"tanya Revan sambil menghampiri dirinya setelah usai membereskan buku buku nya.

"Ia...kenapa?"tanya Kirana balik dan bersiap merangkul tas nya.

"Emmm...sorry ya Ra,gue ada urusan keluarga..jadi gak bisa nganter loe pulang,sorry banget ya Ra.."ucap Revan tidak enak hati.

"Owh iya...gpp,santuy aja loe...gue udah besar juga...bisa mandiri pulang sendirian,yaudah gue duluan ya.."ucap Kirana dan meninggalkan ruangan nya.

***

Saat hendak berjalan melewati parkiran hujan turun dengan lebat,hal itu membuatnya segera berlari dan berteduh dibawah sebuah pohon besar yang berada tidak jauh dari parkiran.

"Njir..nih hujan perasaan turun terus pas gue pulang kuliah!!!"umpat Kirana kesal sambil menepis nepis baju nya yang sedikit basah.

Disaat itu pula ia melihat kearah Melisa yang berjalan kearah parkiran sambil membawa payung.

Kirana merasa heran kenapa Melisa berjalan kearah parkiran,karena setau nya Melisa pulang dengan menaiki bis.

Karena penasaran ia pun mengikuti arah langkah Melisa dan berhenti sedikit menjauh setelah melihat langkah Melisa berhenti disamping afian yang sedang duduk diatas motornya.

Melisa mengangkat payungnya dan mengarahkan nya keatas afian dan membiarkan dirinya basah kuyup.

lalu afian menoleh dan mulai berbicara padanya,hingga beberapa saat kemudian Melisa naik keatas motor dan memeluk tubuh afian dengan erat.

melihat itu tiba tiba dada nya terasa sesak dan air mata jatuh begitu saja diiringi hujan yang terus membasahi nya.

"Kenapa hati gue sakit banget ngeliatnya!!!"pekik Kirana sambil meremas dadanya yang terasa sesak.

Setelah Afian dan Melisa pergi,ia pun segera menjauhi area parkiran kampus dan berlari menerobos lebatnya hujan.

Hingga sampai didepan Halte bis,Kirana tertunduk dan masih memegang dadanya yang masih terasa sesak.

"Kenapa gue harus ngerasain rasa sakit ini...apa alasan nya tuhan ... tolong kasih tau gue!!!"pekik Kirana histeris.

Aaaaaaa!!!!!!

Ia pun berjalan perlahan menyusuri pinggiran jalanan raya yang sudah sedikit banjir.

Karena hujan lebat jalanan itu tampak sepi seperti dirinya yang tidak tau tujuan langkahnya saat ini.

***

Afian melajukan motornya agak pelan ditengah hujan yang turun dengan lebatnya.

Setelah mengantar Melisa pulang kerumahnya,ia memutuskan untuk kembali kekampus karena ada beberapa barang nya yang ketinggalan disana.

Mengingat bahwa dua hari lagi ia akan wisuda,Dirinya harus segera mempersiapkan segalanya dengan cepat dan akurat .

Citttttt....

Suara decitan Ban motor afian bergesekan dengan jalanan aspal yang banjir.

Ia menghentikan motornya mendadak karena melihat seorang gadis yang sedang berjalan dipinggiran trotoar dengan keadaan basah kuyup.

Setelah memfokuskan pandangan dibalik helm nya yang berkabut.

Afian segera turun dari atas motornya sambil melepas helm nya .

Ia pun segera menghampiri gadis itu yang tak lain adalah Kirana.

"Ra...loe ngapain disini!"pekik Afian sambil menarik lengan Kirana hingga membuatnya tersentak dan berdiri menghadap dirinya.

"Afian..."lirih Kirana dengan tubuh gemetar dan wajah memucat.

Melihat kondisi Kirana yang seperti itu afian segera menarik Kirana kedalam pelukannya.

"Ra..loe baik baik aja kan,kenapa loe kayak gini Ra

..apa ada yang nyakitin loe?"tanya afian khawatir.

Didalam dekapan Afian,Kirana hanya terdiam sambil memejamkan matanya menikmati hangat tubuh afian yang seketika membuatnya nyaman.

Namun kenyamanan itu tak berselang lama,karena rasa sesak kembali menyeruak didalam hatinya.

Ia pun tersentak dan segera mendorong tubuh afian hingga pelukan itu terlepas.

Afian merasa heran dan bingung melihat Kirana yang mendadak mendorong tubuhnya dan kini berdiri didepannya sambil menunjukkan tatapan sendu yang menusuk.

"Ra!"panggil afian dengan raut wajah bingung dan khawatir.

Kirana mengangkat tangan nya dan memberi aba aba agar afian tetap berada ditempat nya dan tidak berbicara sedikit pun.

"Kenapa loe lakuin ini Fian,gue punya salah apa sama loe!!!"pekik Kirana ditengah hujan yang semakin deras mengguyur tubuh mereka.

Sementara itu Afian semakin merasa bingung dengan sikap dan juga ucapan Kirana.

"Kenapa loe selalu berusaha buat perduli dan jagain gue...padahal loe sendiri tau,kalau disaat loe ada didekat gue...gue merasa gak nyaman,Gue pikir...dengan menghilang nya loe dari hidup gue...Gue bakalan tenang,tapi nyatanya dengan ngeliat loe aja gue merasa sakit ...Gue punya salah apa sama loe dimasa lalu!,sampe sampe loe jadi sumber sakit nya gue tanpa alasan!!!"Pekik Kirana yang sudah muak dengan kebingungan dan rasa sakit yang sering menyeruak dari dalam hatinya.

Afian terdiam mematung mendengar ucapan Kirana yang membuat dada nya mendadak sesak.

Ia berfikir dengan menjauhi gadis itu hidupnya akan bahagia,tapi bahkan hadir nya pun membuat gadis yang sangat ia cintai itu terluka.

Lantas seberapa brengsek nya kah dirinya yang membuat gadis malang itu menderita terus menerus.

Ia hanya ingin mencintai dan menjaga Kirana dengan tulus,namun bahkan kehadiran nya saja sudah membuat dirinya tidak nyaman.

Lalu untuk apalagi hadir nya didalam hidup gadis itu sekarang.

"Maafin gue Ra,karena Hadir gue udah buat Loe gak nyaman,maaf karena keperdulian gue membuat loe sakit ...Mulai saat ini,gue gak akan pernah muncul lagi dalam hidup loe...Biar loe gak merasa sakit cuma karena ngeliat gue doang... Sekali lagi Maaf Ra,

jaga diri loe baik baik!"seru afian dan beranjak pergi meninggalkan Kirana yang mematung ditempatnya.

Afian merasa hati nya hancur berkeping keping setelah mengatakan hal itu pada Kirana.

Ia pun segera naik keatas motornya dan segera memakai helm nya.

Setelah menghidupkan mesin motor, sekilas ia melihat Kirana yang masih terdiam ditempatnya.

Ia pun menghela napas berat dan segera meninggalkan tempat itu tanpa menoleh lagi kebelakang.

Setelah mendengar suara motor afian yang menjauh,Kirana tersentak dan turun kearah jalanan raya untuk mengejar.

"Afiannn!!!!!"teriak Kirana yang mendadak merasakan sakit yang semakin mendalam dihatinya setelah Afian mengatakan hal tadi .

Ia pikir dengan mengatakan semua itu maka semua rasa sakit dan kebingungan nya akan berakhir.

Namun sebaliknya,kini ia malah merasa telah membuat kesalahan besar dan akan kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup nya.

"AFIANNN!!!!!"

Brakkk!!!!!

Mampusss loe!!!

Darah segar mengalir deras dan menyatu bersama air hujan yang ikut membasahi tubuh kirana yang kini terkulai lemas dijalanan sambil menatap sendu arah afian pergi.

๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค๐Ÿ–ค